pengertian kalimat efektif
Kalimat
efektif adalah kalimat yang memperlihatkan bahwa proses penyampaian oleh
pembicara/penulis dan proses penerimaan oleh pendengar/pembaca berlangsung
dengan sempurna sehingga isi atau maksud yang disampaikan oleh pembicara/penulis
tergambar lengkap dalam pikiran pendengar/pembaca. Pesan yang diterima oleh
pendengar atau pembaca relatif sama dengan yang dikehendaki oleh
pembicara/penulis.
Ciri-Ciri Kalimat Efektif
(1) keutuhan
(2)
kesejajaran
(3)
pemfokusan
(4) penghematan
1. Keutuhan
Keutuhan
(koherensi) dalam kalimat terlihat pada adanya keterkaitan makna antar data
dalam kalimat tersebut.
(1a) Kami
pun akhirnya saling memaafkan.
(1b) Saya
pun akhirnya saling memaafkan.
(2a) Mereka
berbondong-bondong menuju pertunjukan rakyat itu.
(2b) Dia
berbondong-bondong menuju pertunjukan rakyat.
2. Kesejajaran
kesejajaran
bentuk
kesejajaran
makna
2.1 Kesejajaran
bentuk
Kesejajaran
bentuk mengacu pada kesejajaran unsur-unsur dalam kalimat.
(3a) Lokasi
perumahan telah dipilih, tetapi lokasi itu belum disetujui direktur.
(3b) Lokasi
perumahan telah dipilih, tetapi direktur belum menyetujuinya.
(3c)
Pemimpin unit telah memilih lokasi perumahan, tetapi direktur belum
menyetujuinya.
Kesejajaran
bentuk juga perlu diperhatikan dalam kalimat yang mengandung perincian.
Perhatikan contoh berikut.
(4)
Langkah-langkah dalam wawancara adalah
(a)
pertemuan dengan orang yang akan diwawancarai
(b) utarakan
maksud wawancara, dan
(c) mengatur
waktu wawancara
2.2 Kesejajaran makna
Kesejajaran
makna kalimat akan terlihat melalui penataan gagasan yang cermat.
Contoh:
(5) Saya
tidak memperhatikan dan mempunyai kepentingan terhadap masalah itu.
(5a) Saya
tidak memperhatikan dan tidak mempunyai kepentingan terhadap masalah itu.
(5b) Saya memperhatikan
dan mempunyai kepentingan terhadap masalah itu.
3. Pemfokusan
Yang
dimaksud dengan pemfokusan adalah pemusatan perhatian pada bagian kalimat
tertentu. Pemfokusan itu dilakukan melalui berbagai cara, antara lain, melalui
pengedepanan dan pengulangan.
3.1 Pengedepanan
Kalimat yang
difokuskan diletakkan pada awal kalimat. Perhatikan contoh berikut.
(6) Piala
Sudirman seharusnya tidak berpindah dari bumi pertiwi ini.
(7) Sangat
memprihatinkan keadaan perekonomian Indonesia saat itu.
(8) Secara beringas
mereka menyerbu pertokoan itu.
(6a)
Seharusnya Piala Sudirman tidak berpindah dari bumi pertiwi ini.
(7a) Keadaan
perekonomian Indonesia saat itu sangat memprihatinkan.
(8a) Mereka
menyerbu pertokoan itu secara beringas.
3.2 Pengulangan
Pemfokusan
dapat ditempuh pula melalui pengulangan bagian yang difokuskan atau ditekankan.
Hal itu dapat dilihat dalam contoh berikut.
(9) Rajin
membaca dan rajin menulis dapat menjamin prestasi belajar demi masa depan.
(10) Pandai
bergaul, pandai berbicara, dan pandai membujuk orang adalah modal utama seorang
pialang.
4. Penghematan
Kalimat
efektif ditandai pula dengan penggunaan kata secara hemat. Penghematan
penggunaan kata itu dilakukan, antara lain, dengan cara (1) tidak mengulang
subjek yang sama, (2) menghindari pemakaian bentuk ganda, dan (3) menggunakan
kata secara hemat.
4.1 Penghilangan
subjek ganda
Subjek
berulang terdapat dalam kalimat majemuk, baik dalam kalimat majemuk setara
maupun kalimat majemuk bertingkat.
(11) Dia
masuk ke ruang pertemuan itu, kemudian dia duduk di kursi paling depan, lalu
dia asyik membaca novel.
(12) Sejak
saya bertempat tinggal di Bogor, saya banyak mempunyai waktu luang
4.2 Penghilangan bentuk ganda
Di dalam
pemakaian bahasa sehari-hari sering ditemukan pemakaian bentk ganda yang dapat
digolongkan sebagai bentuk ganda atau bersinonim. Hal itu dapat dilihat dalam
contoh berikut.
adalah
merupakan
agar supaya
seperti
misalnya
sangat …
sekali
amat sangat
demi untuk
hanya … saja
4.3 Penghematan
penggunaan kata
Penghematan
mengacu pada penggunaan kata jamak secara berlebihan.
(13)
Sejumlah desa-desa yang dilalui sungai Citarum dilanda banjir.
(14) Para
guru-guru sekolah dasar hadir dalam pertemuan itu.
Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2326287-pengertian-kalimat-efektif-ciri-kalimat/#ixzz2LcToGS5AKalimat efektif adalah kalimat yang memperlihatkan bahwa proses penyampaian oleh pembicara/penulis dan proses penerimaan oleh pendengar/pembaca berlangsung dengan sempurna sehingga isi atau maksud yang disampaikan oleh pembicara/penulis tergambar lengkap dalam pikiran pendengar/pembaca. Pesan yang diterima oleh pendengar atau pembaca relatif sama dengan yang dikehendaki oleh pembicara/penulis.
Ciri-Ciri
Kalimat Efektif
(1) keutuhan
(2)
kesejajaran
(3)
pemfokusan
(4)
penghematan
1. Keutuhan
Keutuhan
(koherensi) dalam kalimat terlihat pada adanya keterkaitan makna antar data
dalam kalimat tersebut.
(1a) Kami
pun akhirnya saling memaafkan.
(1b) Saya
pun akhirnya saling memaafkan.
(2a) Mereka
berbondong-bondong menuju pertunjukan rakyat itu.
(2b) Dia
berbondong-bondong menuju pertunjukan rakyat.
2. Kesejajaran
kesejajaran
bentuk
kesejajaran
makna
2.1 Kesejajaran
bentuk
Kesejajaran
bentuk mengacu pada kesejajaran unsur-unsur dalam kalimat.
(3a) Lokasi
perumahan telah dipilih, tetapi lokasi itu belum disetujui direktur.
(3b) Lokasi
perumahan telah dipilih, tetapi direktur belum menyetujuinya.
(3c)
Pemimpin unit telah memilih lokasi perumahan, tetapi direktur belum
menyetujuinya.
Kesejajaran
bentuk juga perlu diperhatikan dalam kalimat yang mengandung perincian.
Perhatikan contoh berikut.
(4)
Langkah-langkah dalam wawancara adalah
(a)
pertemuan dengan orang yang akan diwawancarai
(b) utarakan
maksud wawancara, dan
(c) mengatur
waktu wawancara
2.2 Kesejajaran makna
Kesejajaran
makna kalimat akan terlihat melalui penataan gagasan yang cermat.
Contoh:
(5) Saya
tidak memperhatikan dan mempunyai kepentingan terhadap masalah itu.
(5a) Saya
tidak memperhatikan dan tidak mempunyai kepentingan terhadap masalah itu.
(5b) Saya
memperhatikan dan mempunyai kepentingan terhadap masalah itu.
3. Pemfokusan
Yang
dimaksud dengan pemfokusan adalah pemusatan perhatian pada bagian kalimat
tertentu. Pemfokusan itu dilakukan melalui berbagai cara, antara lain, melalui
pengedepanan dan pengulangan.
3.1 Pengedepanan
Kalimat yang
difokuskan diletakkan pada awal kalimat. Perhatikan contoh berikut.
(6) Piala
Sudirman seharusnya tidak berpindah dari bumi pertiwi ini.
(7) Sangat
memprihatinkan keadaan perekonomian Indonesia saat itu.
(8) Secara
beringas mereka menyerbu pertokoan itu.
(6a)
Seharusnya Piala Sudirman tidak berpindah dari bumi pertiwi ini.
(7a) Keadaan
perekonomian Indonesia saat itu sangat memprihatinkan.
(8a) Mereka
menyerbu pertokoan itu secara beringas.
3.2 Pengulangan
Pemfokusan
dapat ditempuh pula melalui pengulangan bagian yang difokuskan atau ditekankan.
Hal itu dapat dilihat dalam contoh berikut.
(9) Rajin
membaca dan rajin menulis dapat menjamin prestasi belajar demi masa depan.
(10) Pandai
bergaul, pandai berbicara, dan pandai membujuk orang adalah modal utama seorang
pialang.
4. Penghematan
Kalimat
efektif ditandai pula dengan penggunaan kata secara hemat. Penghematan
penggunaan kata itu dilakukan, antara lain, dengan cara (1) tidak mengulang
subjek yang sama, (2) menghindari pemakaian bentuk ganda, dan (3) menggunakan
kata secara hemat.
4.1 Penghilangan
subjek ganda
Subjek
berulang terdapat dalam kalimat majemuk, baik dalam kalimat majemuk setara
maupun kalimat majemuk bertingkat.
(11) Dia
masuk ke ruang pertemuan itu, kemudian dia duduk di kursi paling depan, lalu
dia asyik membaca novel.
(12) Sejak
saya bertempat tinggal di Bogor, saya banyak mempunyai waktu luang
4.2 Penghilangan bentuk ganda
Di dalam
pemakaian bahasa sehari-hari sering ditemukan pemakaian bentk ganda yang dapat
digolongkan sebagai bentuk ganda atau bersinonim. Hal itu dapat dilihat dalam
contoh berikut.
adalah
merupakan
agar supaya
seperti
misalnya
sangat …
sekali
amat sangat
demi untuk
hanya … saja
4.3 Penghematan
penggunaan kata
Penghematan
mengacu pada penggunaan kata jamak secara berlebihan.
(13) Sejumlah
desa-desa yang dilalui sungai Citarum dilanda banjir.
(14) Para
guru-guru sekolah dasar hadir dalam pertemuan itu.
Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2326287-pengertian-kalimat-efektif-ciri-kalimat/#ixzz2LcToGS5AKalimat efektif adalah kalimat yang memperlihatkan bahwa proses penyampaian oleh pembicara/penulis dan proses penerimaan oleh pendengar/pembaca berlangsung dengan sempurna sehingga isi atau maksud yang disampaikan oleh pembicara/penulis tergambar lengkap dalam pikiran pendengar/pembaca. Pesan yang diterima oleh pendengar atau pembaca relatif sama dengan yang dikehendaki oleh pembicara/penulis.
Ciri-Ciri
Kalimat Efektif
(1) keutuhan
(2)
kesejajaran
(3)
pemfokusan
(4)
penghematan
1. Keutuhan
Keutuhan
(koherensi) dalam kalimat terlihat pada adanya keterkaitan makna antar data
dalam kalimat tersebut.
(1a) Kami
pun akhirnya saling memaafkan.
(1b) Saya
pun akhirnya saling memaafkan.
(2a) Mereka
berbondong-bondong menuju pertunjukan rakyat itu.
(2b) Dia
berbondong-bondong menuju pertunjukan rakyat.
2. Kesejajaran
kesejajaran
bentuk
kesejajaran
makna
2.1 Kesejajaran
bentuk
Kesejajaran
bentuk mengacu pada kesejajaran unsur-unsur dalam kalimat.
(3a) Lokasi
perumahan telah dipilih, tetapi lokasi itu belum disetujui direktur.
(3b) Lokasi
perumahan telah dipilih, tetapi direktur belum menyetujuinya.
(3c)
Pemimpin unit telah memilih lokasi perumahan, tetapi direktur belum
menyetujuinya.
Kesejajaran
bentuk juga perlu diperhatikan dalam kalimat yang mengandung perincian.
Perhatikan contoh berikut.
(4)
Langkah-langkah dalam wawancara adalah
(a)
pertemuan dengan orang yang akan diwawancarai
(b) utarakan
maksud wawancara, dan
(c) mengatur
waktu wawancara
2.2 Kesejajaran makna
Kesejajaran
makna kalimat akan terlihat melalui penataan gagasan yang cermat.
Contoh:
(5) Saya
tidak memperhatikan dan mempunyai kepentingan terhadap masalah itu.
(5a) Saya
tidak memperhatikan dan tidak mempunyai kepentingan terhadap masalah itu.
(5b) Saya
memperhatikan dan mempunyai kepentingan terhadap masalah itu.
3. Pemfokusan
Yang
dimaksud dengan pemfokusan adalah pemusatan perhatian pada bagian kalimat
tertentu. Pemfokusan itu dilakukan melalui berbagai cara, antara lain, melalui
pengedepanan dan pengulangan.
3.1 Pengedepanan
Kalimat yang
difokuskan diletakkan pada awal kalimat. Perhatikan contoh berikut.
(6) Piala
Sudirman seharusnya tidak berpindah dari bumi pertiwi ini.
(7) Sangat
memprihatinkan keadaan perekonomian Indonesia saat itu.
(8) Secara
beringas mereka menyerbu pertokoan itu.
(6a)
Seharusnya Piala Sudirman tidak berpindah dari bumi pertiwi ini.
(7a) Keadaan
perekonomian Indonesia saat itu sangat memprihatinkan.
(8a) Mereka
menyerbu pertokoan itu secara beringas.
3.2 Pengulangan
Pemfokusan
dapat ditempuh pula melalui pengulangan bagian yang difokuskan atau ditekankan.
Hal itu dapat dilihat dalam contoh berikut.
(9) Rajin
membaca dan rajin menulis dapat menjamin prestasi belajar demi masa depan.
(10) Pandai
bergaul, pandai berbicara, dan pandai membujuk orang adalah modal utama seorang
pialang.
4. Penghematan
Kalimat
efektif ditandai pula dengan penggunaan kata secara hemat. Penghematan
penggunaan kata itu dilakukan, antara lain, dengan cara (1) tidak mengulang
subjek yang sama, (2) menghindari pemakaian bentuk ganda, dan (3) menggunakan
kata secara hemat.
4.1 Penghilangan
subjek ganda
Subjek
berulang terdapat dalam kalimat majemuk, baik dalam kalimat majemuk setara
maupun kalimat majemuk bertingkat.
(11) Dia
masuk ke ruang pertemuan itu, kemudian dia duduk di kursi paling depan, lalu
dia asyik membaca novel.
(12) Sejak
saya bertempat tinggal di Bogor, saya banyak mempunyai waktu luang
4.2 Penghilangan bentuk ganda
Di dalam
pemakaian bahasa sehari-hari sering ditemukan pemakaian bentk ganda yang dapat
digolongkan sebagai bentuk ganda atau bersinonim. Hal itu dapat dilihat dalam
contoh berikut.
adalah
merupakan
agar supaya
seperti
misalnya
sangat …
sekali
amat sangat
demi untuk
hanya … saja
4.3 Penghematan
penggunaan kata
Penghematan
mengacu pada penggunaan kata jamak secara berlebihan.
(13)
Sejumlah desa-desa yang dilalui sungai Citarum dilanda banjir.
(14) Para
guru-guru sekolah dasar hadir dalam pertemuan itu.
Kalimat efektif adalah kalimat yang
memperlihatkan bahwa proses penyampaian oleh pembicara/penulis dan proses
penerimaan oleh pendengar/pembaca berlangsung dengan sempurna sehingga isi atau
maksud yang disampaikan oleh pembicara/penulis tergambar lengkap dalam pikiran
pendengar/pembaca. Pesan yang diterima oleh pendengar atau pembaca relatif sama
dengan yang dikehendaki oleh pembicara/penulis.
Ciri-Ciri
Kalimat Efektif
(1) keutuhan
(2)
kesejajaran
(3)
pemfokusan
(4)
penghematan
1. Keutuhan
Keutuhan
(koherensi) dalam kalimat terlihat pada adanya keterkaitan makna antar data
dalam kalimat tersebut.
(1a) Kami
pun akhirnya saling memaafkan.
(1b) Saya
pun akhirnya saling memaafkan.
(2a) Mereka
berbondong-bondong menuju pertunjukan rakyat itu.
(2b) Dia
berbondong-bondong menuju pertunjukan rakyat.
2. Kesejajaran
kesejajaran
bentuk
kesejajaran
makna
2.1 Kesejajaran
bentuk
Kesejajaran
bentuk mengacu pada kesejajaran unsur-unsur dalam kalimat.
(3a) Lokasi
perumahan telah dipilih, tetapi lokasi itu belum disetujui direktur.
(3b) Lokasi
perumahan telah dipilih, tetapi direktur belum menyetujuinya.
(3c)
Pemimpin unit telah memilih lokasi perumahan, tetapi direktur belum
menyetujuinya.
Kesejajaran
bentuk juga perlu diperhatikan dalam kalimat yang mengandung perincian.
Perhatikan contoh berikut.
(4)
Langkah-langkah dalam wawancara adalah
(a)
pertemuan dengan orang yang akan diwawancarai
(b) utarakan
maksud wawancara, dan
(c) mengatur
waktu wawancara
2.2 Kesejajaran makna
Kesejajaran
makna kalimat akan terlihat melalui penataan gagasan yang cermat.
Contoh:
(5) Saya
tidak memperhatikan dan mempunyai kepentingan terhadap masalah itu.
(5a) Saya
tidak memperhatikan dan tidak mempunyai kepentingan terhadap masalah itu.
(5b) Saya
memperhatikan dan mempunyai kepentingan terhadap masalah itu.
3. Pemfokusan
Yang
dimaksud dengan pemfokusan adalah pemusatan perhatian pada bagian kalimat
tertentu. Pemfokusan itu dilakukan melalui berbagai cara, antara lain, melalui
pengedepanan dan pengulangan.
3.1 Pengedepanan
Kalimat yang
difokuskan diletakkan pada awal kalimat. Perhatikan contoh berikut.
(6) Piala
Sudirman seharusnya tidak berpindah dari bumi pertiwi ini.
(7) Sangat
memprihatinkan keadaan perekonomian Indonesia saat itu.
(8) Secara
beringas mereka menyerbu pertokoan itu.
(6a)
Seharusnya Piala Sudirman tidak berpindah dari bumi pertiwi ini.
(7a) Keadaan
perekonomian Indonesia saat itu sangat memprihatinkan.
(8a) Mereka
menyerbu pertokoan itu secara beringas.
3.2 Pengulangan
Pemfokusan
dapat ditempuh pula melalui pengulangan bagian yang difokuskan atau ditekankan.
Hal itu dapat dilihat dalam contoh berikut.
(9) Rajin
membaca dan rajin menulis dapat menjamin prestasi belajar demi masa depan.
(10) Pandai
bergaul, pandai berbicara, dan pandai membujuk orang adalah modal utama seorang
pialang.
4. Penghematan
Kalimat
efektif ditandai pula dengan penggunaan kata secara hemat. Penghematan
penggunaan kata itu dilakukan, antara lain, dengan cara (1) tidak mengulang
subjek yang sama, (2) menghindari pemakaian bentuk ganda, dan (3) menggunakan
kata secara hemat.
4.1 Penghilangan
subjek ganda
Subjek
berulang terdapat dalam kalimat majemuk, baik dalam kalimat majemuk setara
maupun kalimat majemuk bertingkat.
(11) Dia
masuk ke ruang pertemuan itu, kemudian dia duduk di kursi paling depan, lalu
dia asyik membaca novel.
(12) Sejak
saya bertempat tinggal di Bogor, saya banyak mempunyai waktu luang
4.2 Penghilangan bentuk ganda
Di dalam
pemakaian bahasa sehari-hari sering ditemukan pemakaian bentk ganda yang dapat
digolongkan sebagai bentuk ganda atau bersinonim. Hal itu dapat dilihat dalam
contoh berikut.
adalah
merupakan
agar supaya
seperti
misalnya
sangat …
sekali
amat sangat
demi untuk
hanya … saja
4.3 Penghematan
penggunaan kata
Penghematan
mengacu pada penggunaan kata jamak secara berlebihan.
(13)
Sejumlah desa-desa yang dilalui sungai Citarum dilanda banjir.
(14) Para
guru-guru sekolah dasar hadir dalam pertemuan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar